
BA¦Kasus kekerasan dalam rumah tangga dialami Ernawati (30) warga Desa Ngadimulyo Kecamatan Kampak Kabupaten Trenggalek.
Ibu 3 anak ini dihajar hingga babak belur oleh suaminya yakni Kridha Pristiawan Atis Witanto Purnomo (35) warga Jalan Kawi no 10.A Mojoroto Kota Kediri.
Tak terima dengan perbuatan sang suami, Ernawati melapor ke Polres Kediri Kota. Dari keterangan Ernawati, kasus penganiayaan ini bermula.
Awalnya korban mengaku dihubungi oleh selingkuhan suaminya melalui whatsapp. Karena merasa tidak nyaman dan terganggu dengan ulah suami dengan selingkuhanya, korban lantas mencoba untuk mengingatkan suaminya agar sadar dan kembali ke jalan yang benar. Bahkan perselingkuhan yang dilakukan suaminya itu pernah diketahui sang anak.
“saya sudah mencoba untuk menasehati suami saya dengan baik- baik, jika perbuatanya tidak benar,” tutur Ernawati, Rabu (26/7/2017).
Namun apa yang dilakukan oleh pelaku ketika dinasehati oleh sang korban, pelaku malah emosi. Pada saat korban disuruh mencari nomer selingkuhan suaminya itu tiba-tiba sang suami menghajar korban.
Korban mengalami luka di pelipis dan di bagian bibir. Perbuatan yang dilakukan pelaku itu dilakukan di dalam kamar. Usai puas menghajar korban. Darah yang tercucur dan menetes di lantai, pelaku menyuruh korban untuk membersihkannya. Hal itu dilakukan agar tidak diketahui anaknya.
“Selain memukul dengan tangan suami saya juga sempat menendang saya hingga saya tersungkur dan saya hanya bisa menangis. Bahkan mengancam akan membunuh saya, jika saya masih terus saja membahas perselingkuhan dia dengan mantan karyawannya” ungkap Ernawati.
Karena merasa nyawanya terancam, korban lantas melarikan diri dari rumah. Tetapi pelaku malah emosi dan juga mengancam keluarganya.
“Suami saya juga menelpon, ke Ibu saya, mengancam kalau saya akan dibunuh. Dan keluarga saya akan di bunuh,” jelasnya.
Merasa jiwa Ernawati dan keluarganya terancam. Ernawati melapor ke Polres Kediri Kota dan meminta perlindungan. Dengan dilaporkannya ke pihak kepolisian, korban berharap agar polisi segera bertindak karena korban takut nyawanya dan keluarganya terancam.
“Saya berharap agar pelaku segera di proses, karena kalau tidak bisa membahayakan nyawa saya,” harapnya.
Sementara itu Kasubbag Humas Polres Kediri Kota, AKP Kamsudi menjelaskan jika laporan korban sudah terima. Dan pihaknya mengaku kalau kasusnya masih dalam proses.
“Kasus tersebut saat ini masih dalam proses penyelidikan,” tutur AKP Kamsudi. (gar).