Frustrasi Putus Sama Pacar dan Dimarahi Ortu Inilah Yang Dilakukan Seorang Pelajar 

BA¦Diduga frustrasi karena putus cinta sama pacar dan sering dimarahi oleh orang tua, SS (14) pelajar asal Desa Bogo Kidul, Kecamatan Plemahan, Kabupaten Kediri, nekad mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Warga yang mengetahui peristiwa itu langsung melapor ke perangkat desa dan diteruskan ke Polsek Plemahan.

Kapolsek Plemahan AKP Suharjito melalui Kasi Humas Polsek Plemahan Aiptu Masyuri mengatakan peristiwa gantung diri, Rabu sore (26/4). Peristiwa itu diketahui pertama kali oleh Suwigno (28) kakak kandung korban. Pada saat itu saksi pulang mencari rumput dan melihat adiknya menggantung di tiang kandang sapi belakang rumahnya.

“Awalnya saksi pulang dari mencari rumput langsung menuju kandang sapi. Saksi kaget melihat korban sudah menggantung di tiang kandang sapi,” tutur Aiptu Masyuri.

Petugas Polsek Plemahan kemudian bersama tim identifikasi Polres Kediri dan dokter Puskesmas setempat langsung menuju ke lokasi kejadian dan melakukan olah TKP.

“Kami tidak menemukan tanda bekas luka penganiayaan di tubuh korban. Korban murni gantung diri,” terang Kasi Humas.

Aiptu Masyuri mengungkapkan, korban diduga mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri itu karena frustrasi. Pihaknya menemukan ponsel milik korban tentang curhatan kepada mantan pacarnya melalui pesan SMS. Korban merasa sering dimarahi dan akhirnya tertekan. Selain itu korban putus cinta dengan pacarnya.

“Kami menduga korban frustrasi karena sering dimarahi oleh orang tuanya dan putus cinta sama pacarnya.  Akhirnya korban memilih bunuh diri,” ungkapnya.

Masih kata Kasi Humas, barang bukti yang diamankan 1 tali plastik warna hijau dan 1 unit ponsel. Sementara itu keluarga korban menerima musibah yang dialaminya.

“Keluarga korban menerima kejadian itu. Dan keluarga korban juga sudah membuat surat pernyataan yang disaksikan Kepala Desa setempat,” tandasnya. (gar)