BA¦Ada hal menarik dari acara Ritual Siraman Pusaka Gong Kyai Pradah yaitu 4 orang memakai kostum harimau yang meliukkan badannya mengikuti iringan musik dan tari-tarian Remong dan Gabyong Harimau ini merupakan simbol dari
Pusaka Gong Kyai Pradah.
Adapun Pusaka Gong Kyai Pradah ditaburi kembang setaman oleh Drs. H. Rijanto, M.M. selaku Bupati Blitar dan kemudian dimandikan. Setelah itu Gong Kyai Pradah akan ditabuh sebanyak 7 kali.
Di setiap kali Pusaka Gong Kyai Pradah ditabuh, Bupati Blitar akan bertanya kepada masyarakat mengenai suara yang keluar dari gong “Sae Nopo Awon? (Bagus atau Jelek?,” tanya Bupati kepada masyarakat di Pendopo Sutojayan.
“Sae (Bagus),” ujar semua masyarakat.
Uniknya, saat Pusaka Gong Kyai Pradah dipukul, suara dari gong tersebut terdengar hingga ke seluruh penjuru Blitar. Ditambah lagi suara yang keluar dari pukulan Pusaka Gong Kyai Pradah pada tiap tahunnya selalu berubah-ubah. (Elmo)