Ritual Siraman Sedudo

BA¦Pemerintah daerah kabupaten Nganjuk melalui dinas pariwisata dan kebudayaan bersama warga setempat mengadakan Ritual Siraman Sedudo guna melestarikan salah satu warisan budaya yang telah dijaga selama ratusan tahun. Ritual siraman sedudo dilaksanakan di bawah air terjun sedudo yang terletak di desa ngliman kecamatan sawahan kabupaten nganjuk. Tradisi ini dilaksanakan menjelang bulan purnama tepatnya pada tanggal 15 Suro pada penanggalan kalender jawa yang mulai tahun ini dikembalikan pada tanggal 15 setelah beberapa tahun sebelumnya ritual ini dilakukan pada tanggal 1 suro.

Siraman sedudo dilaksanakan oleh 10 gadis perawan dan 5 perjaka yang telah dipilih oleh sesepuh desa. Prosesi ritual dipimpin oleh sesepuh selaku pemangku adat. Prosesi ini dibuka dengan Tarian Amek Tirto yang mengisahkan tentang 10 bidadari yang mengambil air dari air terjun sedudo dan memberikannya pada 5 pemuda desa yang dipercaya untuk memimpin dan melindungi bumi pertiwi.

Menurut salah satu tokoh masyarakat ritual ini bertujuan sebagai pembawa keberkahan, penyucian diri dan penolak balak bagi penduduk. Dengan diadakannya acara siraman sedudo ini diharapkan dapat melestarikan budaya dan dapat menarik pengunjung sehingga dapat memajukan pariwisata nganjuk pada tingkat regional dan internasional.

Air terjun sedudo adalah sebuah air terjun yang berlokasi di desa ngliman kecamatan sawahan kabupaten nganjuk. Selain menorehkan keindahan alamnya, air terjun sedudo biasanya juga dijadikan sebagain tempat ritual tahunan seperti “siraman air terjun sedudo”. Siraman air terjun sedudo dilaksanakan setiap tanggal 15 pada bulan suro penanggalan jawa yang bertepatan dengan bulan purnama. Tradisi ini dipercaya masyarakat lereng gunung wilis selama ratusan tahun sebagai ritual penolak bala.

Tradisi ini diawali dengan tarian persembahan amik tirta yang berarti mengambil air untuk digunakan membersihkan pusaka maupun arca. Prosesi amik tirta ini, dimulai ketika salah satu penari atau bedhayan menyerahkan wadah air atau klenting kepada Bupati Nganjuk H Novi Rahman Hidayat S Sos MM. Kemudian klenting itu diberikan kepada sepuluh penari cantik yang akan mengambil air tepat dibawah air terjun sedudo sambil didampingi oleh 5 pemuda.

Setelah prosesi pengambilan air, Bupati dan wakil bupati terpilih nganjuk berjalan menuju bibir air terjun sedudo dipimpin oleh salah satu sesepuh untuk melakukan tabur bunga setaman, kemudian diakhiri dengan bersama semua penari di bawah air terjun sedudo.